Holacracy; Mengubah Dunia
Helocracy diyakini jauh lebih tepat dan efektif di terapkan di era industri 4.0.
Sistem helocracy terlihat menjanjikan dalam menjalankan sistem di tengah industri yang serba digital. Yang semua mengarah kepada digitalisasi proses seiring melemah dan tidak diminatinya cara kerja dengan sistem birokrasi yang hierarkis
Istilah Holacracy menjadi populer akhir-akhir ini di dunia bisnis, khususnya sistem manajemen organisasi atau perusahaan. Holacracy merupakan sistem manajemen baru yang akan mengubah dunia.
Adalah Brian J. Robertson, pada tahun 2015 lalu yang menciptakan Holacracy. Holacracy mengubah sistem hierarki atau top down. Setiap individu dalam organisasi menjadi seorang leader yang memiliki kebebasan untuk mengatur dirinya. Sistem organisasi tidak lagi dijalankan dengan sistem hierakis yang mengandalkan jabatan akan tetapi dijalankan berdasarkan aturan main yang disepakati bersama.
Holacracy dikenal mampu menjadikan sebuah organisasi berjalan lebih cepat, efektif, dan berorientasi meraih kesuksesan kepada tujuan bersama. Helocracy mengajarkan kita untuk belajar membentuk sebuah struktur dan cara pengambilan keputusan yang mana memberikan optimalisasi pada setiap orang untuk melakukan yang terbaik dalam menjalankan pekerjaannya untuk mencapai tujuan bersama.
Sebagaimana dilansir di laman situs samahitawirotama.com bahwa Holacracy ingin menciptakan organisasi yang berstruktur, namun bukan seperti birokrasi perusahaan. Untuk mencapai hal itu, helocracy memiliki beberapa fitur utama.
Berikut ini beberapa fitur utama dari holacracy:
- Berfokus pada tujuan
Holacracy berfokus pada tujuan di setiap tingkatannya, baik itu tingkat organisasi, tim, maupun individu. Semua anggota mendedikasikan semua tenaganya untuk mencapai misi organisasi sehingga membuka potensi penuh organisasi.
- Responsif
Setiap individu bertindak sebagai “sensor” bagi organisasi dan bisa langsung memproses peluang dan tantangan yang ditemuinya menjadi sebuah perubahan dalam organisasi. Keputusan yang lebih kecil dan bertahap menggantikan reorganisasi skala besar sehingga organisasi dapat merespon perubahan lingkungan dengan cepat dan mengembangkan business agility.
- “Aturan main” yang jelas
Holacracy menggantikan manajemen hierarki dengan aturan yang eksplisit dan ringan yang menetapkan ekspektasi yang jelas dan membuat wewenang pembuatan keputusan yang transparan untuk seluruh organisasi.
- Peran dan tanggung jawab yang transparan
Peran dan tanggung jawab menjadi dinamis, transparan, dan berkembang seiring perubahan organisasi. Setiap tim memonitor dan menyesuaikan struktur mereka sendiri yang real-time dan sejalan dengan tujuan organisasi.
Holacracy menggunakan manusia sebagai sensor dalam mengidentifikasi dan merasakan permasalahan atau tantangan dalam lingkungan organisasi.
Holacracy menyebut permasalahan tersebut sebagai tension, celah antara kenyataan saat ini dan potensi yang disadari.
Setiap tension yang dirasakan adalah pertanda yang menunjukkan bagaimana sebuah organisasi dapat berkembang untuk mencapai tujuannya.
Holacracy diharapkan bisa bekerja seperti tubuh manusia yang tidak memiliki sistem komando dari atas ke bawah melainkan sistem yang terdistribusi.
Setiap sel, organ, dan sistem organ memiliki kapasitas untuk menerima pesan, memprosesnya, dan menghasilkan keputusan. Mereka juga memiliki fungsi dan otonomi untuk mengatur bagaimana bisa melaksanakan fungsi tersebut.
Beberapa elemen yang ada dalam holacracy adalah:
- Konstitusi yang menentukan ‘aturan main’ holacracy dan mendistribusikan wewenang
- Cara baru untuk menyusun struktur organisasi dan menentukan posisi dan wewenang yang dimiliki individu
- Proses pembuatan keputusan yang unik untuk memperbarui posisi dan wewenang individu dalam organisasi
- Proses meeting untuk membuat tim tetap sinkron dan menyelesaikan pekerjaan bersama.
Sistem manajemen ini memiliki konstitusi yang merupakan pedoman aturan untuk organisasi yang menerapkan holacracy.
Konstitusi ini mengatur tentang role atau peran dalam perusahaan dan tata cara membuat role serta mengisinya, apa saja tanggung jawab dan wewenang sebuah role, bagaimana bentuk struktur organisasi dan penentuan sebuah circle atau lingkaran departemen, bagaimana proses governance—proses dimana kita memberikan kekuasaan atau wewenang dalam organisasi, proses pelaksanaan meeting yang terdiri dari governance meeting, tactical meeting, dan strategy meeting, serta proses operasional organisasi.
Sudah siapkan anda merevolusi sistem organisasi di perusahaan atau organisais anda?. [YM]
Klik Magazine Versi PDF
Komentar