Editorial: Politik Power
Kebijakan pemerintah seolah sangat sejalan dengan istilah hard power, sebuah terma politik yang diperkenalkan oleh Joseph Nye.
Kondisi ini tergambar dalam kebijakan pemerintah Indonesia yang cenderung represif di dalam negeri, membungkam dan memenjarakan lawan politik kritis, rayuan jabatan penting, dan terbaru mengedepankan pendekatan militeristik ketimbang dialog dan demokrasi.
Semua itu seolah mempertegas posisi pemerintah Indonesia dalam bayang-bayang hard power. Sangat tepat membaca dinamika terkini politik Indonesia melalui teori power Joseph Nye.
Teori Joseph Nye menjelaskan istilah hard power, soft power dan smart power berjalan di dalam sebuah negara. Hard power identik dengan penggunaan sarana-sarana koersi untuk mencapai tujuan, mengandalkan militer dan ekonomi. Soft power lebih menekankan pada pendekatan co-optive atau persetujuan yaitu dengan menciptakan agenda setting. Sedangkan penggabungan hard power dan soft power adalah smart power.
Sering atas dalih stabilitas politik nasional dan kepentingan ekonomi, kebijakan pemerintah Indonesia di dalam negeri kerap menggunakan pendekatan hard power.
Penangkapan para aktivis, kekerasan terhadap demontran, pembubaran kelompok islamis, terbaru penetapan KKB sebagai kelompok terori adalah bentuk sikap hard power ala pemerintahan Jokowi.
Sebaliknya, di luar negeri, pemerintah justru mendorong negara-negara lain mengedepankan soft power khusunya dalam menangani terorisme dan terbaru sikap terhadap Myanmar.
Politik Power Indonesiaadalah tema Klik Magazine edisi April 2021. Membaca politik Indonesia melalui teori power Joseph Nye Akademisi yang juga Asisten Menteri Pertahan Amerika dan Ketua Dewan Intelejen Nasional Amerika. Joseph Nye memperkenalkan istilah hard power, soft power dan smart power.
Redaksi Klik Magazine hadir mengupas hal itu semua, mengupas politik Indonesia dengan mengcapture melalui teori power Joseph Nye untuk mengurai bagaimana praktik politik power di Indonesia.
Selain mengupas politik Indonesia dengan kaca mata Nye, pada edisi kali ini redaksi menampilkan tokoh-tokoh inspiratif dari politisi santri, isu-isu internasional tentang sikap politik luar negeri China, peran cukong di Indonesia dan dialektika mengupas tentang politik power di Amerika-Indonesia. Selamat membaca
Layout:
Ersa Muhammad Ibadurrahman
Marketing:
Sinta Yolanda
Sekretaris Redaksi
Ratu S
Alamat Redaksi :
Jl. Vila Dago raya A257, Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten
Penerbit
PT KLIK Media Nusantara
ISSN:
Redaksi
Penasehat :
Yasin Mohammad
Pemimpin Perusahaan:
Meki Polanda
Pemimpin Redaksi:
Muhtar Nasir
Redaktur:
Muhtar Nasir, Yasin Mohammad, Meki Polanda, Muhammad Khutub, Abdul Aziz
Editor:
Muhtar Nasir
Reporter :
Ade (Riau), Lia Hasmita (Sumbar), Anang Walian (Sumsel), Uspan Sayuti , Aisyah Siregar (Sumut), Juli W (Lampung), Ono Herlendra (Jambi), Sinta Yolanda(Banten), Nur Hasanah (Jabar), Ali Imron, Anif, (Jateng), Fatchul Barri, Malkan, Amin (Jatim), Najib, Arifin (Jogja), Irwandi Muntahar (Sulsel), Agung Lembah (Sulteng), Wira Prakarsa (Kalteng) Kaspul Anwar (Kalsel) Mustatho, Irwansyah (Kaltim) Didit (Kalbar) Nur Restu (Bali) (Gadri (Maluku), Muhdar (Papua), Nursa Fathur (NTT)
Klik Magazie Versi PDF
Komentar