Praktik Oligarki dari Masa ke Masa
Istilah oligarki belakangan banyak menjadi perbincangan publik.
Mulai dari kalangan aktivis, pengamat poltik, akademisi hingga dari para elit politik sendiri.
Saat negara dimana bentuk pemerintahan yang kekuasaannya secara efektif dipegang oleh sekelompok kecil entah itu dari unsur keluarga, bohor-bohir atau militer, Maka negara tersebut berada dalam cengkeraman para oligarch.
Jeffry A Winters merupakan pakar ologarki, ia banyak menghadirkan teori-teori oligarki mulai dari era klasik yunani AThena, Roma, Eropa zaman pertengahan, Amerika hingga daratan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Jeffry A Winter melalui bukunya ini mengatakan bahwa selama berabad-abad oligarki dianggap diperkuat oleh kekayaan. dan Motif dari semua oligarki adalah mempertahankan kekayaan. Yang mana dalam upaya mepertahankan kekayaan dilakukan dengan berbagai cara bergantung situasi dan kondisi.
Dari studi yang dilakukan Jeffry Winter di berbagai negara, sedikitnya ada empat tipe oligarki. Yang mana empat tipe tersebut dilakukan praktik oligarki secara sendiri-sendiri maupun secara kolektif. Keempat tipe tersebut adalah (1) oligarki penglima (warring), (2) oligarki penguasa kolektif (ruling), (3) oligarki sultanistik (sultanistic), (4) oligarki sipil (civil).
Bagaimana dengan demokrasi, kehadiran demokrasi semestinya dapat menghilangkan praktik oligarki. Demokrasi menurut Jeffry Winter tidak melenyapkan oligarki, sebaliknya demokrasi malah menjadi sahabat karib oligarki. Winters menemukan hal ini berdasraka hasil studdinya di berbagai negara Amerika, Eropa, Asia, hingga oligarki di era 2.300 SM dimana para kepala suku mernagkap sebagai oligark.
Oligarki panglima, menurut Winter dipraktikkan di era kuno, yaitu para kepala suku yang mernagkap menjadi seorang oligark. Di era itu terjadi peperangan antar oligark yaitu perseteruan antara kepala suku di wilayah Appalachia, dan juga perang antar oligarki di Eropa Zaman Abad Pertengahan.
Berikutnya adalah oligarki kolektif. Oligarki kolektif banyak terjadi di Yunani-Romawi kuno, Athena dan Roma. Selain itu juga terjadi di Venesia dan Siena Italia dimana peran para mafia dalam membangun sebuah oligarki kolektif berjalan.
Oligarki Sultanistik, Winter menemukan bahwa praktik oligarki di Indonesia termasuk oligarki sultanistik begitu juga praktik oligarki di negara Filipina.
Suharto menurut Winter sukses membangun oligarki sultanistik yang dibungkus dengan jargon kebangkitan ekonomi, yang kemudian dibelokkan menjadi menuju ke arah kekuasaan pribadi dan bukan kebangkitan ekonomi tapi kebangkitan oligarki. Melalui praktik politik pertahanan kekayaan.
Suharto sukses membangun oligarki sultanistik yang dibungkus dengan jargon kebangkitan ekonomi.
Jeffry A Winters
Dalam proses itu, Indonesia melakukan ekstrasi kekayaan melalui pengambilan dan penyedotan hasil sumber daya alam dan uang rakyat. Tujuan uatamanya adalah untuk memperkaya diri para oligarkh. Mereka lebih pada melakukan praktik penyedotan kekayaan bukan bukan dalam rangka penciptaan kekayaan bangsa Indonesia. Di saat bersamaan lembaga-lembaga hukum dan politik digunakan untuk memuluskan agend apribadi yaitu memuluskan agenda oligarki sultanistkik.
Ini tentu saja berdampak besar bagi ekonomi Indonesia yang dirasakna hingga saat ini. Bahkan di era demokrasi liberal seklaipun oligarki tetap bertahan, bahkan bersahabat dengan dmeokrasi. Tak heran jika pada tahun 2009 Indonesia menjadi negara paling dmeokratis sekaligus juga paling korup di kawasan Asia Tenggara.
Indonesia oleh Winter disebut sebagai negara dengan demokrasi kriminal, dimana para oligark secara teratur ikut serta dalam proses demokrasi melalui gelaran Pemilu sambil kemudian menggunakan kekuatan kekayaan mereka untuk mengalahkan sistem hukum dengan intimidasi, rayuan dan suap.
Indoensia diwarisi oleh oligarki sultanistik ciptaan Suharto yaitu oligarki gotong royong, sukarela, kadnag terpaksa, para oligark menjarah dan merampok untuk dirinya sendiri yang kemudian menjalankan prinsip bagi-bagi, bagi-bagi harta jarahan oligarki yang hingga kini terus menggerogoti kekayaan negara.
Sementara contoh bagaimana oligarki sipil dijalankan adalah negara Amerika dan Singapura. Winter mencontohkan bagaimana kekuatan sipil membangun oligarki di Amerika dan Singapura.
Buku karya Winter ini cukup komplit mengungkap oligarki, ini dapat dijadikan referensi utama bagai smeua kalangan, khususnya kalangan dunia politik Indonesia. Haisl hasil riset dalam praktik oligarki ini menunjukkan bagaimana fakta-fakta nyata oligarki berjalan di berbagai belahan dunia. Yang tentu hasil penelitian Winter butuh pendalaman dengan update situasi dan perkembangan oligarki di era demokrasi digital.
Indonesia kategori negara dengan demokrasi kriminal, dimana para oligark secara teratur ikut serta dalam proses demokrasi melalui gelaran Pemilu sambil kemudian menggunakan kekuatan kekayaan mereka untuk mengalahkan sistem hukum dengan intimidasi, rayuan dan suap.
Jeffry A Winters
Judul Buku : Oligarki
Judul Asli : Oligarchy
Penulis : Jefrey A Winters
Penerjemah : Zia Anshor
Penerbit : Jakarta, Gramedia
Cetakan : Pertama, 2011
Halaman : xxv + 465 Halaman
Klik Magazine Versi PDF
Komentar