Joe Biden Dilantik Presiden, Harris Wapres Perempuan Pertama AS
Amerika Serikat resmi memiliki presiden baru. Setelah Joe Biden dilantik sebagai Presiden ke-46 pada Rabu (20/01/2021).
Dengan meletakkan tangan di atas Alkitab pusaka yang dimiliki keluarganya selama lebih dari satu abad, Biden menyatakan sumpah jabatan Presiden AS
Pengambilan sumpah Biden dipandu oleh Ketua Mahkamah Agung John Roberts, tepat setelah tengah hari pada Rabu (20/01/2021) waktu setempat.
Biden bersumpah untuk “melestarikan, melindungi, dan mempertahankan Konstitusi Amerika Serikat.”
Biden, 78 tahun, menjadi Presiden tertua dalam sejarah AS.
Pelantikannya di Washington menjadi yang paling sederhana bagi AS, terutama karena pandemi COVID-19 serta kekhawatiran soal keamanan, setelah massa pendukung Trump menyerbu gedung Kongres AS, Capitol, pada 6 Januari.
Tanpa Kehadiran Trump
Beberapa jam sebelumnya, Trump meninggalkan Gedung Putih. Ia untuk terakhir kalinya terbang dengan pesawat kepresidenan, Air Force One, menuju resor miliknya, Mar-a-Lago, di Florida.
Trump menolak bertemu dengan Biden atau menghadiri pelantikan penggantinya itu, yang berarti melanggar tradisi politik di AS. Tradisi tersebut dianggap sebagai isyarat yang menegaskan peralihan kekuasaan secara damai.
Trump, yang tidak mengakui kekalahan dalam pemilihan presiden AS 3 November 2020, tidak menyebut nama Biden dalam sambutan terakhirnya sebagai Presiden pada Rabu pagi. Ia memuji rekor pemerintahannya dan berjanji akan kembali “dalam beberapa bentuk.”
Tokoh-tokoh terkemuka Partai Republik, termasuk Wakil Presiden Mike Pence dan pemimpin partai di Kongres, menghadiri pelantikan Biden bersama mantan Presiden AS Barack Obama, George W Bush, dan Bill Clinton.
Saya berjanji akan menjadi Presiden yang berupaya bukan untuk memecah belah, tetapi untuk mempersatukan
Ini adalah waktu untuk menyembuhkan Amerika
Joe Biden (Presiden Amerika)
Dalam pidato kemenangannya, Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden mengatakan bahwa saat ini adalah waktu bagi Amerika untuk “menyembuhkan diri”.
Pernyataan tersebut disampaikan Biden saat menyampaikan pidato pertamanya sebagai presiden terpilih Amerika Serikat, Sabtu (08/11/2020).
Pidato tersebut disampaikan Biden meskipun sang petahana Presiden Donald Trump menolak mengakui kekalahan pada hasil pilpres 2020.
“Saya berjanji akan menjadi presiden yang berupaya bukan untuk memecah belah, tetapi untuk mempersatukan,” katanya yang dikutip dari Reuters.
Selanjutnya Biden mengarahkan pidatonya kepada para pendukung Trump.
“Sekarang, mari kita saling memberi kesempatan. Saatnya singkirkan retorika kasar, turunkan suhu, bertemu lagi, saling mendengarkan lagi,” ajak Biden.
“Ini adalah waktu untuk menyembuhkan di Amerika,” lanjutnya.
Reuters melaporkan kemenangan Biden ini dirayakan para pendukungnya dengan turun ke jalan di kota-kota besar.
Kemenangan Biden di Negara Bagian Pennsylvania, yang menjadi medan pertempuran sengit, menempatkannya di atas ambang 270 suara Electoral College yang ia butuhkan untuk meraih kursi kepresidenan.
Hasil perolehan suara tersebut mengakhiri ketegangan yang berlangsung selama empat hari.
Ucapan selamat bagi Joe Biden mengalir dari luar negeri, termasuk dari Perdana Menteri Inggris yang konservatif Boris Johnson, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, dan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Perempuan Pertama
Dengan demikian sosok wakil Presiden Kamala Harris menjadi perempuan pertama sebagai wakil presiden.
Kamala Harris juga orang Amerika kulit hitam pertama dan orang Amerika keturunan Asia pertama yang menjabat sebagai wakil presiden. (*) Muhtar Nasir
Klik Magazine Versi PDF
Komentar