Abu Macel : Dari Kampung Media Hingga Sekolah Barista
Sore itu kami sangat bersyukur, dipertemukan dengan salah satu tokoh inspiratif dari NTB. Teman kami, pak Tauhid mengajak kami berjumpa dengannya, pak Tauhid merahasiakan namanya. Waktu itu. yang membuat makin penasaran.
Sampai di lokasi, kami disambut harum aroma kopi NTB. Racikan kopi dari dalam ruangan kantor itu menyambut kedatangan kami. Di dalam ruangan pak Fairuz Abadi biasa disapa Abu Macel menyambut hangat kami. Kita tidak menyangka pak Tauhid mengantarkan kami berjumpa pak Fairuz Abadi. Sang pendiri kampung media di NTB.
Kampung Media adalah media warga, Portal Jurnalisme Warga yang seluruh kontennya berasal dari dan dikelola oleh pengguna internet atau lazim disebut User Generated Content.
Kopiā¦! tawar Abu Macel, kami mengiyakan. Sambil memanaskan air Abu Macel bercerita tentang kampung media. Kampung Media adalah gagasannya, lahir di tahun 2008 dari satu kampung, tepatnya Kelurahan Pagutan di Kota Mataram.
Menurut Abu Macel, gagasan kampung media lahir atas kegelisahannya dalam menjembatani komunikasi masyarakat agar lebih efektif dan tepat guna. Saat itu banyak platform pelayanan pengaduan, tapi berisi informasi kemarahan informasi negatif dari warga.
Abu Macel ingin melahirkan inovasi baru dalam bentuk komunikasi antara rakyat dengan pemimpinnya.
Melalui kampung media, Warga Kampung Media diberi kebebasan untuk mengemukakan, mengekspresikan, serta menyampaikan berbagai gagasan, pendapat, ulasan, ataupun tanggapan.
Banyak tantangan dan kendala tentunya, kampung media butuh warga yang berkenan menyampaikan pendapatnya melalui tulisan-tulisannya. Belum lagi kendala kemampuan warga menuliskan pendapatnya.
Dengan kesabaran dan ketekunannya, Abu Macel terus berusaha membantu warga Kelurahan Pagutan. Dimulai dengan menuliskan apa yang ada dalam pikirannya, menuliskan hal-hal sederhana dan inspiratif di sekitar kampungnya.
Perlahan kampung media berkembang, kemudian direspon Pemprov NTB, Gubernur Zainul Majdi tahun 2008 bahkan menuangkan ke dalam masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi NTB 2009 – 2013. Gubernur memerintahkan Dishubkominfo NTB untuk membuat komunitas Kampung Media di seluruh kecamatan dan menjadikannya program trobosan di bidang penyebarluasan informasi berbasis komunitas.
Pemerintah NTB memfasilitasi komunitas Kampung Media dengan pelatihan berbasis teknologi informasi. Temu kreatif antar komunitas terus digelar setiap tahun, pakar Teknologi Informasi dan ahli Komunikasi memberi motivasi pada komunitas anak kampung yang tak kampungan ini. sambung rasa dan sambang rumah menjadi keseharian mereka.
Hingga bulan Februari 2018 kampung media telah mencapai 2015 Komunitas dengan 5.735 anggota dan terus akan bertambah seiring dengan kebutuhan masyarakat dalam mengakses dan menyebarluaskan informasi melalui melalui media online (internet).
Sukar mengharapkan warga agar turut mengambil bagian dalam setiap kegiatan konkret, jika mereka tak mengetahui informasi tentang apa yang terjadi di dalam lingkungan tempat mereka tinggal.
Abu Macel
Sejak itu kampung media terus berkembang, hingga kini sudah menyebar ke seluruh kampung di NTB. Kampung Media juga mendapatkan banyak penghargaan.
Pada tanggal 5 Desember 2011, Kampung Media memperoleh penghargaan Universal Service Obligation (USO AWARD) dari Kementerian Komunikasi dan Informatika Indonesia karena dinilai sebagai ide kreatif terbaik dalam penyebarluasan informasi.
Tanggl 30 April 2014, Kampung Media berhasil menyisihkan 515 Inovasi dari seluruh Indonesia yang diikuti semua daerah dan lembaga serta kementrian dan memperoleh gelar 9TOP Inovasi Nasional bidang Pelayanan Publik yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara & Reformasi Birokrasi (KemenPANRB). Sejak saat itu Kampung Media menjadi materi pembelajaran bagi sejumlah daerah di Indonesia.
Menurut Abu Macel, Kata kuncinya partisipasi publik adalah penyebaran informasi. Sukar mengharapkan warga agar turut mengambil bagian dalam setiap kegiatan konkret, jika mereka tak mengetahui informasi tentang apa yang terjadi di dalam lingkungan tempat mereka tinggal. Dengan serius Abu Macel bercerita kepada kami.
Dengan demikian, menyebarkan informasi sudah pasti memiliki jalinan amat kuat dengan upaya mendorong partisipasi publik dalam pembangunan.
Sekolah Barista
Sukses dengan kampung media, Abu Macel tak berhenti berbuat untuk NTB. saat ini ia sedang membangun sebuah gagasan baru. Mempopulerkan produk kopi NTB. Ada 12 Jenis kopi di NTB. Namun masih belum menasional dan mendunia.
Abu Macel sedang membuat sebuah gerakan berbasis kopi NTB. Sekolah Barista ia menyebutnya. Abu Macel ingin melahirkan barista-barista muda dari NTB.
Tentu ini dalam rangka menghadirkan SDM barista dari NTB. Menurutnya, ini kelak akan banyak lahir barista-barista dari NTB.
Melalui mereka kopi NTB akan menasional dan mendunia. Selain tentunya untuk menggerakkan ekonomi lokal dan mengurangi angka pengangguran.
Klik Magazie Versi PDF
Komentar